Minggu, 17 April 2011

Nachoda Kapal

Memang aku mulai di tempa mulai dari kecil sebagai orang yang mandiri oleh diriku sendiri sebab aku mempunyai keyakinan yang luar biasa karena aku berhasil melampaui sebuah cobaan yang berat dan lebih berat dari beban pikutan 800 ton sebab jika di bandingkan dengan teman sebayaku dan sama seorang anak guru SD aku cukup bangga dengan apa yang aku lakukan dan orang lain belum pernah lakukan srbab rata-rata orang yang setara denganku adalah gensi untuk melakukan sebuah trobosan gila bahkan lebih gila lagi dari orang yang mabuk berat dan tak mampu bergerak lagi lalu tertidur di pelabuhan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
Aku mulai mengarungi bahtera menuju lautan lepas 14 Agustus 1988 dari sungai siak ke Tanjung pinang yang di tempuh mulai jam 17.00 sampai di selat panjang pukul 04.30 kemudian Istrirahat hingga jam 17.00 berangkat lagi meninggalkan pelabuhan selat panjang ke Tanjung balai berbelo ke Tanjung batu kemudian ke batam kemudian masuk ke moro akhirnya masuk sungai Galang dan sampai pukul 09.00 di Tanjung Pinang setelah melakukan pendekatan di daratan selama 3 bulan aku di lemparkan ke Pulau Pangkil di mana aku mulai menggabungkan diri melalui radio Rakap ( Radio Komunikasi Penduduk dengan 50 Jaringan aku sebagai control net dan kemudian bergabung dengan Communication of International Radio yang berpangkalan langsung di bawah State America dan menjadi satu-satunya radio kecil 2 meter yang sanggup bergabung keseluruh jaringan. kemudian aku memimpin sebuah kapal yang berisikan 2 orang yang terdiri dari nachoda sekaligus sebagai captain kemudian teman ku sebagai masinis merangkap menjadi tukang masak sekaligus sebagai klasi memang repot menjadi seorang nachoda yang merangkap akan tetapi aku jalani selama 18 tahun toh semua berjalan lancar bahkan tidak ada kendala sama sekali karena aku dan klasi merangkap tukang masak sangan intim dan saling mengisi ketika kapal sedang berlayar jauh dan ketika kapal kami tambat.
Namun semu aku tidak bisa menyalahkan siapapun juga karena semua yang kita bina baik dengan klasi sekaligus sebagai tukang masak mendapat perbedaan pendapat hingga terjadi pertengkaran begitu berpengaruh terhadap perjalanan serta kelangsungan kapal tersebut belum dapat di ketahui karena nachoda sudah mulai bosan dengan permasalahan yang tidak mempunyai akhir itu dan hampir saja nachoda pindah ke kapal lain sementara bagai mana nasip seorang klasi yang tidak mempunyai kepandaian mengendalikan kapal dalam keadaan darurat atau pengendalian kapal ketuika di terjang badai oto matis semua itu menunggu kabar dari perusahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar